Plain
Plain Cerita ini barangkali tidak seromantis cerita cinta yang lainnya. Aku memang tidak bisa puitis, bahkan untuk seseorang yang penting seperti kamu. Tetapi kamu sekadar harus tahu, minimal ketika kamu membaca cerita ini. Percayalah ketika aku menulis cerita ini, tidak ada keinginan apapun untukku selain mengenang sesuatu yang pernah terjadi di antara kita. Hal yang mungkin sudah sukar untuk terulang kembali. Kamu adalah orang yang rajin. Hanya itu yang kutahu ketika pertama kali melihatmu. Kamu bukan anak populer di sekolah, karena itulah aku tidak pernah menjumpaimu. Mungkin pernah, tetapi aku tidak mengenalmu, jadi kamu hanya kuanggap sebagai salah satu siswa yang kebetulan satu sekolah denganku. Tentang namamu, aku pernah mendengarnya. Temanku yang satu organisasi denganmu pernah menceritakan tentang kamu. Tetapi sekali lagi saat itu aku tidak mengenalmu, jadi namamu hanya kuanggap sebagai salah satu nama yang pernah kudengar. Hingga suatu hari kita, aku dan kamu, dip...