Gadis Gerimis

Dia duduk membelakangiku, memeluk tubuhnya yang tengah diguyur hujan. Aku tidak ingin mengganggu waktunya dengan air, angin, dan juga ratapnya. Namun, aku ingin merengkuhnya. Aku ingin menenangkan dan membisikkan bahwa semua akan baik-baik saja. 

 Gadis itu beranjak, setelah gerimis mereda dan matahari hendak kembali ke peraduannya. Tangannya yang lemah mencoba memberdirikan tubuhnya yang ringkih. Dia sempurna berdiri, membelakangiku. Ingin kurengkuh dia dan membawa kembali ke tempat-tempat yang sungguh dia inginkan. Ingin ku ajak dia kembali pada memori yang mungkin tak ingin dia reka ulang. Sebelum...

Sebelum dia berjalan pergi, membelakangiku...

Dan kemudian...

dia sempurna pergi... 

Gadis Gerimisku


----

Halo teman-teman. Tulisan di atas adalah salah satu karya saya yang... entah apa namanya. Disebut puisi bukan, cerpen juga bukan. Mungkin lebih tepat disebut racauan? Entahlah, saya sendiri juga tidak tahu apa yang sedang tuliskan.  Yang saya tahu, sering sekali ide melintas di benak saya dan saya senang menuliskannya. Menjadikannya seperti tulisan di atas.

Berangkat dari tulisan seperti di atas, terkadang saya menjadikannya sebuah cerpen. Itupun jika ada waktu luang dan ketika saya tidak malas. Jadi, mungkin untuk ke depannya saya akan mengisi blog ini dengan racauan saya dan mungkin terkadang cerpen.

Maka terima kasih untuk semua yang mau mampir ke blog saya dan membaca tulisan saya. Meskipun saya tahu mungkin agak tidak jelas, hehe. Tapi terima kasih ya :)









 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

24 Mei 2020

Produktif Bersama ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), Pelopor 4G LTE di Indonesia